Pages


I made this widget at MyFlashFetish.com.

welcome to
the site agzhan

GoogleTranslate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Jumat, 14 Januari 2011

5 Agar Pertengkaran Berbuah Kemesraan...heeem...!!!!

 Pertengkaran dalam sebuah hubungan bisa menjadi bumbu percintaan. Tetapi, jika tak kunjung usai, pertengkaran bisa menghancurkan keharmonisan hubungan.

Agar pertengkaran cepat selesai dan hubungan Anda serta pasangan kembali hangat, hindari tiga kebiasaan buruk berikut:





1. Aksi diam
Tidak ada yang suka dengan aksi diam. Cara ini seringkali dibenarkan dan dilakukan banyak pasangan saat bertengkar. Tetapi dengan diam, masalah tak akan kunjung selesai, justru sebaliknya akan memperburuk keadaan. Tetap jaga komunikasi. Jika tidak secara langsung, bisa lewat sms atau email. Itu akan jauh lebih baik daripada diam saja saat ada masalah.

2. Saling menebak
Tak seorang pun tahu apa yang Anda pikirkan, kecuali Anda sendiri. Jadi jangan menganggap pasangan dapat memprediksi keinginan dan harapan Anda, tanpa Anda mengkomunikasikannya.
Jika ada yang ingin Anda katakan, langsung saja bicarakan dengan lugas. Jangan mencibir ketika dugaan atau perkiraannya salah. Komunikasikan apa yang dirasakan, sehingga Anda tidak perlu membuang waktu menunggu dia membaca pikiran Anda.

3. Dendam
Dendam karena kesalahan masa lalu sebaiknya segera dihilangkan. Jika tidak, saat bertengkar Anda atau pasangan akan kembali mengungkit kesalahan masa lalu. Ini akan membuat masalah tak kunjung selesai.
Bicarakan dengan baik untuk menghilangkan dendam tersebut. Saat bertengkar fokuslah pada masalah yang ada, jangan melebar atau mengungkit masalah lalu yang sebenarnya sudah selesai.

Sumber : VIVANews.com

0 Korban Banjir Waspadai Hiu di Tengah Kota...!!!!

Setelah melihat buaya dan ular masuk wilayah pemukiman, kekhawatiran korban banjir di negara bagian Queensland, Australia, bertambah. Kini, seorang warga mengaku telah melihat hewan predator lain, yaitu seekor ikan hiu.

Anggota dewan kota Goodna, Ipswich, Paul Tully, seperti dilansir harian Brisbane Times, Kamis 13 Januari 2011, mengatakan bahwa salah seorang warganya, Steve Bateman, mengaku melihat seekor ikan hiu banteng berenang di depan sebuah toko yang tergenang banjir.

Namun, pengakuan Bateman di Kota Goodna ini belum dapat dikonfirmasi karena dia tengah mengungsi entah kemana. Tully mengatakan bahwa dia memercayai Bateman dengan mengatakan bahwa Bateman bukanlah pria yang suka berbohong.

“Dia bukan tipe seorang pembohong. Dia mengatakan telah melihat hiu berenang di dekat pusat pertokoan dan saya memercayainya,” ujar Tully.

“Hiu di jalan utama Goodna mungkin adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya,” lanjut Tully lagi.
Bateman, ujar Tully, mengaku melihat hiu jenis banteng. Hiu jenis ini banyak ditemukan di perairan dangkal dan hangat sepanjang pantai, dan dikenal karena kelakuannya yang tidak dapat diprediksi, terkadang agresif. Karena laporan Tully, polisi menyarankan warga untuk menjauhi banjir.

Direktur Seaworld Australia, Trevor Long, mengatakan bahwa kemungkinan ditemukannya hiu banteng di lokasi banjir bukan tidak mungkin. Dia mengatakan bahwa hiu banteng memiliki toleransi yang tinggi pada air tawar, menyebabkan mereka dapat melahirkan di sungai Brisbane.

Long mengatakan bahwa yang dilihat oleh Bateman kemungkinan adalah anak hiu banteng yang panjangnya bisa mencapai 1,5 meter. Anak-anak hiu banteng biasanya mencari makan di sungai, setelah dewasa mereka mencari makan di laut.


 “Tidak perlu dikhawatirkan, tapi perlu dicatat bahwa mereka berenang ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan, jadi saya pasti menghindari perairan tersebut,” lanjut Long lagi.

Sebelumnya di kota Rockhampton, Queensland, minggu lalu, warga melihat penampakan buaya dan ular di lokasi banjir. Penampakan mereka membuat khawatir, karena lokasi banjir hingga mencapai pemukiman warga dan tempat pengungsian.

Sumber : VIVAnew.com

Kamis, 13 Januari 2011

0 Cara Bijak Makan Seafood...heeem

Sashimi, sushi, kerapu bakar, tuna asam manis dan sop kepala kakap merah, semuanya makanan menggiurkan selera. Banyak orang di berbagai belahan dunia menggemarinya, mungkin termasuk Anda dan keluarga.


Tetapi tahukah Anda, bila kita semua tidak bijaksana dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari laut ini, berarti kita ikut terlibat mempercepat kepunahan ikan laut.

Bahkan, para ilmuwan kelautan telah memprediksi kita semua akan mengonsumsi plankton pada 2050 mendatang, bila mulai hari ini tidak bijaksana memilih seafood. Plankton adalah pakan alami ikan laut.
“Ikan makin hari semakin seperti emas. Nelayan semakin susah mencarinya,” kata Imam Mustofa, Koordinator WWF-Indonesia National Fisheries Program, pada seminar bertajuk 'Choose Your Food Right' di @america Pacific Place, Jakarta.''

Seperti Anda ketahui, ikan sangat baik bagi kesehatan manusia karena merupakan sumber protein, lemak, vitamin B6, B12, Biotin, dan Niacin, serta kaya akan mineral yang dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Karena itu, tidak heran bila penggila sushi atau seafood makin hari makin meningkat, apalagi di Indonesia yang memiliki laut yang luasnya lebih kurang 5,6 juta kilometer persegi dengan potensi sumber daya alam yang melimpah.

Namun lucunya, makin hari para nelayan mencari ikan di tempat yang lebih jauh dari garis pantai. Bahkan, nelayan-nelayan dari North Sea mulai mencari ikan di perairan coral triangle, yaitu Indonesia, Malaysia, Filiphina, Timor Leste, dan Papua New Guinea.

Permintaan yang tinggi dari masyarakat akan seafood menyebabkan perusahaan perikanan mendistribusikan ikan dari hasil tangkapan nelayan lebih banyak. Nelayan pun demi keuntungan yang lebih besar mencoba menjaring ikan dalam jumlah yang lebih banyak pula tanpa menghiraukan standar ukuran ikan yang dapat dipanen.

Sedangkan kondisi perikanan di Indonesia sendiri cukup mengkhawatirkan. Ukuran yang biasa ditangkap saat ini jauh lebih kecil dari ukuran standar penangkapan. Ikan tuna misalnya, standar penangkapannya adalah 600 gram, tetapi yang sering Anda temui pasti lebih kecil dari itu.

Solusi

Cobalah untuk bijak dalam memilih seafood yang akan Anda makan. WWF telah mengeluarkan 'Seafood Guide' berisi daftar jenis-jenis ikan yang dapat Anda hindari, kurangi, dan Anda makan.
Penyu dan telurnya, ketam kelapa, lobster atau udang karang, hiu, tuna sirip biru dan kuning, serta kerapu harus Anda dihindari karena populasinya sedikit sekali.

Sedangkan kepiting, kakap, udang, pari, dan gurita sebaiknya yang Anda kurangi. Begitu pula dengan telur ikan karena dengan memakan telur ikan, berarti Anda telah memusnahkan bibit ikan.
Lalu, apa yang dapat Anda makan sepuasnya; teri, tongkol, bandeng, bawal, sarden, tenggiri, cumi-cumi, dan ubur-ubur.

Kaget? Tenang saja! 'Seafood Guide' yang dibuat WWF bukanlah harga mati. Anda masih dapat makan tuna, kakap, udang asalkan betul-betul memperhatikan ukurannya. Pilihlah seafood yang ukurannya besar, karena yang berukuran kecil masih merupakan bayi.

Dengan mengikuti cara ini, maka Anda akan berhasil memaksa nelayan dan perusahaan perikanan untuk lebih bertanggung jawab. Dan Anda tidak perlu takut akan memberi makan anak dan cucu, plankton di kemudian hari.

flag

free counters